Halaman

  • Home
  • Mom and Kids
  • Writing
  • Recipe
  • Photography

27/12/13

Dalma Island, UAE menyajikan ketenangan kota

http://www.saadiyatonline.com/saadiyat-multimedia.htm?gid=9

Liburan pekan ini kami (saya, suami dan anak-anak) sepakat untuk tidak ke kota. Kami memilih liburan yang dekat dengan rumah namun belum pernah kami singgahi. Kami sepakat untuk berlayar menuju Dalma Island. Tujuan utama adalah ingin naik kapal, terutama saya dan anak-anak ingin sekali merasakan naik Feri. Ok, deal ! Waktu sudah ditetapkan saat suami libur hari keempat (suami kerja shift, 4 hari kerja dan 4 hari libur). Saatnya browsing, mencari tempat yang menarik di Dalma Island selain naik Feri. Mulai searching di youtube agar kami memiliki gambaran pulau yang akan kami kunjungi. Tidak banyak informasi yang saya dapatkan.

Desember, 25th 2013. Saya dan suami sudah prepare sedari malam. Kami berbagi tugas, suami menyiapkan segala perlengkapan dokumentasi, sementara saya menyiapkan konsumsi.  Jam sudah menunjuk pada jarum 8 pagi waktu Ruwais, kamipun siap berangkat. Ada dua keluarga lain yang bergabung bersama kami dalam liburan pekan ini. Wah, tambah seru!

Menikmati pemandangan sepanjang perjalanan ke Dalma port. Cuaca alhamdulillah mendukung liburan kami, langit cerah dan terlihat gumpalan awan putih bergelayut mesra di langit. Lukisan alam yang sempurna, subhanallah. Karena jarang kami dapati pemandangan seperti ini di Ruwais, ini menandakan temperature  di udara mulai menurun memasuki musim dingin, seiring kami rasakan nikmatnya sepoian angin dari luar mobil. Sejuuuk.



Sampai di Dalma port jam 9 hampir saja kami terlambat, karena Feri berlayar jam 9. Petugas kapal yang mengetahui kedatangan kami langsung saja mengarahkan mobil  untuk segera parkir di depan Departure Terminal untuk membeli tiket. Tiket naik Feri untuk satu mobil 100 dhs ( sekitar 330.000 rupiah) dan untuk orang dewasa 20 dhs/orang. Alhamdulillah anak-anak free tiket.

Tidak mau mengulur waktu, langsung saja mobil melaju ke dalam badan kapal. Tidak lama, kamipun merasakan lumbung kapal semakin jauh dari daratan. Setelah putar-putar sebentar dekat parkiran mobil sambil menikmati deburan ombak nan indah, suami mengajak saya untuk naik ke top deck . Ok, sayapun setuju. Begitu sampai di sana, subhanallah sejauh mata memandang hamparan laut terbentang luas. Maha Suci Engkau Ya Rabb.Tidak mau ketinggalan moment dong, kamipun berasik ria jeprat-jepret mengabadikan moment tanpa menghiraukan hembusan angin yang semakin kencang. Sekitar setengah jam mulailah kepala terasa pusing, perut mual seperti dikocok-kocok. Badan terasa dihuyung ke kanan dan ke kiri. Serempak, para Emak sudah tidak kuat lagi berada di top deck. Akhirnya kami memutuskan untuk turun dan masuk ke dalam boat deck. Setelah turun, kami memilih kursi untuk merebahkan badan sejenak. Tidak lama duduk, Emak Neneng terlihat sangat pucat wajahnya, sepertinya dia sudah ingin muntah. Alamak...saya mencoba untuk bertahan dengan mensugesti diri supaya tidak muntah. Akhirnya, dia minta saya untuk mengantarnya ke toilet, sesampainya di toilet benar saja dia langsung memuntahkan sarapannya. Hehehe

Top deck : foto pribadi







Setelah Emak Neneng merasa baikan, kamipun kembali duduk dan sejenak berbincang, tidak lama saya melihat Emak Ida sepertinya sudah ingin muntah juga, ditenggaknya Tolak Angin 'sebagai benteng pertahanan' namun tidak lama diapun menyerah dan pergi ke toilet untuk muntah. Saya masih berusaha kuat, enggak lama ada 'panggilan alam' yang meminta saya untuk menuju toilet. Setelah selesai, baru saja melangkahkan kaki ke luar toilet, saya merasa makanan yang tadi saya makan sudah ada di kerongkongan. Saya berhenti sejenak sambil bersandar di pintu toilet. Coba untuk melangkah lagi dan ternyata semakin tidak kuat menahan rasa ingin muntah, akhirnya sayapun memuntahkan sarapan saya di wastafel toilet. Hahaha

Alhamdulillah kapal berlayar hanya satu jam. Tidak lama kapalpun sudah bersandar di dermaga Dalma Island. Keheningan kota yang kami rasakan saat menapaki daratan Dalma Island. Berbeda dengan Ruwais yang crowded semakin hari semakin sesak dipadati oleh para expatriat pencari kerja. Dalma Island menawarkan keheningan dan ketenangan kota. Kami menyusuri tiap sudut kota dan mengelilingi pulau kurang dari satu jam. Kamipun melintasi bandara udara Dalma. Meskipun Dalma adalah pulau kecil, saya takjub karena pemerintah UAE dapat menyediakan fasilitas infrastuktur merata sampai ke pelosok negeri. Setelah keliling kota, pandangan kami tertuju kepada sebuah taman kota yang sejuk, bersih dilengkapi arena bermain anak dan Masjid. Akhirnya kami memutuskan untuk beristirahat di taman kota sambil makan siang dan menunggu waktu dzuhur.





Ada yang ngelamun nih hehe



Dalma Island berpenduduk kurang dari 10.000 jiwa baik Emirati, Qatari dan Expatriat. Luas wilayah ini adalah 45 km persegi. Dalma merupakan Desert Island yang berjarak 42 km offshore dari Abu Dhabi.
Dalma (Arab )jika diterjemahkan dalam bahasa Inggris berarti " a bucket of water ", konon sejarahnya,  The other opinion and extracted from the people of the island and the elderly, who heard from their fathers and grandfathers, that, in the past, ships used to pass by and stand in front of Dalma to get fresh water, for which the island was famous and which people got from wells and springs in its territory. If one was asked: “Why did you stop in front of the island?” his answer would be: “I needed a bucket of water.” This phrase kept being repeated whenever a ship and passengers stopped by the island, and day after day, the word evolved from “a bucket of water”(in Arabic) to be said as “Dalma”. Unik ya, asal muasal pemberian nama Islandnya. Rehat sejenak dari hiruk pikuknya kota menuju pelosok negeri yang memberikan ketenangan. 




Jabal Dalma : Foto probadi



Dalma Airport
 http://www.dalmaisland.com/english/AboutTheIsland.asp

Feri yang membawa kami ke Dalma Island
foto pribadi



Inside Feri : Woman room


Inside Feri : Man room
http://www.dalmaisland.com/english/AboutTheIsland.asp


http://www.dalmaisland.com/english/AboutTheIsland.asp






19/12/13

Pastel Goreng Renyah

Saya suka sekali dengan camilan ini, rasanya gurih. Sudah beberapa kali coba resep belum ketemu  adonan kulit yang pas. Setelah coba resep dari Mbak Astri adonan kulitnya renyah, enggak menyerap banyak minyak saat di goreng.



Bahan Kulit : 

  • 300 gr terigu
  • 50 gr tepung maizena
  • 1 telur
  • 50 gr margarin lelehkan
  • 1/2 sdt garam
  • 1/2 sdt merica bubuk
  • 100 ml air

Bahan Isi :

  • 10 butir bawang merah, haluskan
  • 4 butir bawang putuh, haluskan
  • 1 buah wortel, kupas, potong dadu
  • 1 buah kentang ukuran sedang, kupas, potong dadu
  • 3 sdt garam
  • 3 sdt gula pasir
  • 1/2 sdt merica bubuk
  • 50 ml air
  • Daun bawang, iris halus
  • telur rebus, potong-potong
Cara Buat : 

  • Campur bahan kulit sampai menggumpal. Uleni adonan sampai licin dan elastis
  • Siapkan alat penggilas adonan / rolling pin, gilas adonan 
  • Cetak adonan dengan cookie cutter bentuk bulat atau bisa juga menggunakan gelas yang berbentuk bulat. Cetak dengan diameter 10 cm
  • Isi tiap lembar adonan dengan bahan isi, beri potongan telur rebus
  • Lipat dua, rapatkan lalu pilin bagian tepinya
  • Goreng pastel dalam minyak banyak dan panas. Goreng sampai kuning keemasan
  • ISI : Panaskan 3 sdm minyak, lalu tumis bawang merah dan bawang putih hingga harum. Masukkan wortel, kentang aduk hingga lalu tambahkan irisan daun bawang
  • Tambahkan sisa bahan lainnya, masak sampai matang

#Resep asli untuk bahan isian pakai ayam, udang dan soun. Saya tidak pakai#

@Selamat mencoba@

18/12/13

FRUIT TREE

Mensiasati anak-anak supaya suka buah. Browsing...browsing...browsing. Akhirnya ketemu ide untuk buat "Fruit Tree" dengan memanfaatkan buah yang ada di rumah. Maka jadilah karyanya, Alhamdulillah anak-anak lahap makannya.


Siomay Ikan

Dapet kabar gembira King Fish / Tenggiri lagi murah harganya. Langsung saja berburu ikan tenggiri di pasar. Enggak tanggung-tanggung sekalian saja beli satu ekor yang ukuran sedang, dibersihkan dan langsung minta difillet sama tukang ikannya. Udah kepikiran mau dibuat siomay atau mpek-mpek aja, begitu sampai rumah bisa langsung dieksekusi hehe.




Bahan :


  • 400 gr ikan tenggiri
  • 150 gr tepung tapioka
  • 5 siung bawang putih haluskan
  • 2 sdt garam
  • 2 sdt gula pasir
  • 1/2 sdt merica bubuk
  • 1 sdm minyak goreng
  • 1 telur 
  • 2-3 sdm santan cair atau santan powder (bisa diabaikan, saya tambahkan santan supaya tidak amis)
  • Daun bawang, iris halus

Bahan Pelengkap : 
  • Kol, kukus
  • Kentang, kukus
  • Paria
  • Tahu
  • Kulit lumpia/kulit siomay
  • Telur rebus

Cara Buat : 



  • Campur semua bahan kecuali daun bawang daun. Haluskan dengan menggunakan blender atau food processor.
  • Isi kulit lumpia/kulit siomay dengan dengan adonan. Bentuk sesuai selera, bisa dibentuk seperti mangkok atau lipat seperti amplop. Kukus sampai matang.
  • Potong-potong paria, buang bijinya. Isi bagian tengah paria dengan adonan. Kukus sampai matang.
  • Kerok bagian tengah tahu, campur kerokan tahu dengan adonan, kemudian isi bagian tengah tahu dengan adonan. Kukus sampai matang.

Bumbu kacang : 
  • 150 gr kacang tanah goreng, haluskan.
  • 3 cabe merah besar
  • 3 siung bawang putih
  • 3 siung bawang merah
  • 2 butir kemiri
  • 1 sdt garam
  • 2 sdm gula pasir
  • 2 lembar daun salam
  • 2 lembar daun jeruk
  • 5 sdm minyak untuk menumis
  • 150 ml air

Cara Buat : 
  • Haluskan bumbu bawang putih, bawang merah, cabe merah, kemiri. Tumis hingga harum, masukkan daun salam dan daun jeruk. 
  • Masukkan kacang tanah ke dalam tumisan, tambahkan air secukupnya.
  • Masak dengan api kecil sampai bumbu meresap dan keluar minyaknya. 

Bahan Pelengkap : 
  • Jeruk limau
  • Kecap
  • Saos sambal
  • Bawang goreng
Selamat Mencoba ! 

17/12/13

Resep Donat Praktis

Camilan yang satu ini paling disukai anak-anak. Enggak pernah bosan, seringnya anak-anak protes "Ummi donatnya mana? Kok belum jadi sih, lama banget". Ya iya lah lama , kan harus tunggu adonan supaya mengembang dulu hehehe. Apalagi kalau topping donatnya dihias pakai DCC (Dark Cooking Chocolate) yang dilelehkan lalu diatasnya ditabur coklat ceres warna-warni atau ditabur keju parut dan paling gampangnya cuma dibedakin gula halus. Hmm langsung diserbu pasukan deh. Resep ini tidak menggunakan takaran, tapi In shaa Allah hasilnya bagus dan enak. Praktis dan gak kalah dengan donat kentang Selamat mencoba.


Bahan :


  • Terigu
  • 2 sdm gula pasir
  • 2 sdm susu bubuk
  • 2 sdm ragi kue (Fermipan / Yeast)
  • 3 sdm mentega
  • 1 telur utuh
  • 100 ml air hangat

Cara Buat : 



  • Siapkan baskom. Campur dan tuang ke dalam baskom secara berurutan. 2 sdm terigu, 2 sdm gula pasir, 2 sdm susu bubuk, 3 sdm ragi. Lalu siram air hangat perlahan dengan menggunakan sendok sampai permukaan adonan tertutup air (siram airnya disebar supaya rata). Diamkan selama 1/2 jam sampai berbuih.
  • Setelah adonan biang berbuih masukkan telur, aduk sambil tambahkan terigu sedikit demi sedikit dan mentega 3 sdm. Uleni sampai kalis sesekali dibanting. Jika sudah kalis hentikan pemberian terigu (tanda kalis jika adonan sudah tidak lengket ditangan, tapi jangan sampai diberi terigu terlalu banyak, akan membuat donat keras). Istirahatkan dan tutup baskom dengan kain atau bisa juga masukkan dalam microwave selama kurang lebih 1 jam.
  • Setelah satu jam dan mengembang kempiskan adonan dengan meninju adonan donat, supaya udara yang bersarang di dalam adonan keluar.
  • Bagi adonan kemudian bulatkan dan lubangi adonan dengan jari telunjuk putar-putar, lalu letakkan di atas plastik atau loyang yang sudah diberi taburan terigu. Diamkan kembali kurang lebih 15-20 menit.
  • Panaskan minyak goreng dengan api sedang dan banyak. Angkat adonan secara perlahan-lahan. Goreng dan siram-siram adonan donat supaya mengembang dan bolak-balikkan adonan agar panas merata.  Jika sudah kuning keemasan angkat dan tiriskan. Dinginkan...setelah itu silahkan diberi topping sesuai selera atau cukup dibedaki saja dengan gula halus.

Tips : Gunakan panci kecil, supaya menghemat penggunaan minyak. 

14/12/13

Muhasabah

Entahlah, sudah berapa lama saya tidak tulis-menulis di blog. Rindu sekali! Ada perasaan yang membuncah saat saya mulai berinteraksi kembali dengan deretan kata, meski  disadari sayapun baru belajar mengurai kata hehe. Selalu saja ada alasan untuk tidak menulis di blog. Alasan yang kerap muncul di benak adalah sibuk dengan "urusan dalam negeri" saya terlampau lelah sehingga jika ada waktu luang pilihannya take a rest atau menulis. Dilematis memang, secara saya masih memiliki balita yang sedang giat explorasi hingga membuat Umminya mesti stay tune jika si baby sudah terbangun. Jika saya pilih menulis rasa senang dan bahagia membuncah di dada karena saya dapat menuangkan ide-ide dalam tulisan saya. Namun, setelahnya saya harus kembali berkejaran dengan waktu.

Saat itu saya teringat status teman di FB, deretan kata-katanya sangat saya sukai. Sebuah kutipan dari penulis yang saya kagumi Mohammad Fauzil Adhim.

"Bukan banyaknya anak yang menyebabkan kita tidak punya kesempatan mengurus diri sendiri, bukan juga aktifnya mereka yang menjadikan kita merasa kelelahan dan tegang terus-menerus. Kesiapan mental kitalah yang lebih banyak berpengaruh terhadap bagaimana kita merasakan tiap-tiap peristiwa sebagai kesengsaraan dan penderitaan ataukah sebagai tantangan dan ladang amal shalih."

Saya tersentak saat membaca kutipan tersebut. Saya merasa tersindir dari setiap katanya. Ya Allah ampuni segala keluh kesah yang selama ini sering saya lontarkan. Mulai membenahi diri dan menebarkan ilmu walaupun satu ayat. In shaa  Allah.